Cerita Mesum Korban Pelampiaasan Sex Om-ku


Seorang gadis yang dari kecil hingga dewasa dirawat om dan tantenya dengan tulus pada akhirnya dia merasakan kekecewaan yang begitu mendalam. Dia kecewa karena om yang dianggap seperti orangtunya sendiri tega merenggut keperawananya.

Cerita Sex -Suci namaku , usiaku saat ini sudah 23 tahun. Semenjak masih kecil aku sudah ditinggal oangtua kandungku. Ku hidup dengan om dan tanteku. Mereka yang merawat aku dari kecil hingga aku tumbuh menjadi wanita dewasa. Om rudi yang telah membesarkan aku sampai aku bisa kuliah sama seperti teman-temanku. Bersyukur sekali aku dirawat om rudi dan tante Susi.


Cerita Mesum Korban Pelampiaasan Sex Om-ku
Tante Susi adalah adik dari ibuku, tante Susi sudah menganggap aku seperti anaknya sendiri. Anak tante Susi 2 cowok semua yang masih duduk dibangku SD dan SMP. Lama sekali tante mengidam-idamkan anak perempuan, namun setelah ada aku dia senang sudah tidak berharap lagi. Tante Susi selalu menuruti apa saja yang aku minta.
Apalagi Om rudi dia sayang sekali sama aku. Aku menganggapnya sebagai sosok seorang ayah. Selama 20 tahun aku ikut mereka menjalani hari-hariku dengan keluarga baru. Semenjak orangtuaku meninggal akibat kecelakaan om dan tante lah yang mengasuh dan membersarkanku. Bahkan nama ku sudah masuk di Kartu Keluarga mereka sebagai anak pertama. Adik-adiku (anak tante) sudah menganggap aku seperti kakaknya.
Itulah hidupku hingga kini aku berkuliah aku tumbuh menjadi gadis yang cantik. Berkulit putih apalagi pakaian yang aku kenakan semua brand. Aku tidak pernah meminta tante, namun selalu saja membelikan akubaju yang mahal-mahal. Dia ingin aku seperti teman-temanku, handphone aja selalu ganti jika ada yang baru.
Mereka memang sangat tulus menyayangiku, kehidupan tante susi dan om rudi yang sukses membuat aku hidup sempurna di lingkungan temanku. Tante melarang aku untuk berpcaran karena lingkungan sekitar sangat berbahaya. Tante sering sekali memantau keadaanku di kampus. Tapi aku tidak pernah menentang dan melawan mereka.
Aku selalu menuruti apa saja yang dikatakan om dan tante. Aku tidak ingin mengecewakan mereka, semua yang aku lakukan lurus-lurus aja. Dari uang saku perhari aku masih bisa menabung , aku pun memiliki tabungan khusus pribadi aku. Kelak aku juga bakal hidup sendiri dan tidak mungkin terus menggantungkan tante.
Jika sudah menikah nanti aku juga harus punya uang pribadi. Aku berterima kasih sekali kepada om dan tante sudah merawat ku hingga aku tumbuh menjadi wanita sempurna. Setiap ulangtahunku mereka selalu memberi surprise dan juga memberi kado-kado yang indah. Aku seperti ratu dalam keluarga.
Dikelilingi orang yang tulus, adik-adik yang care sama aku. Beruntung sekali apapun itu, bahkan setiap penampilanku udah terlihat seperti orang berada. Mereka selalu menyuruhku memanggil mamah dan papah. Namun sampai saat ini aku terbiasa memanggil om dan tante. Bagiku tidak ada yang dapat menggantikan posisi alm.ayah dan ibu di mataku.
Entah sampai kapan jika teringat orangtua rasanya ingin sekali memeluk mereka. Walaupun sebenarnya aku belum pernah melihat mereka hanya sebatas Foto saja. Kedekatan aku dengan om rudi itu menyebabkan suatu permasalahan dalam hidupku. Aku yang terbiasa dimanjakan oleh om kesana kemari tiduran bareng di depan tipii. Ternyata membuat om rudi salah pengertian. Aku tumbuh menjadi gadis yang dewasa cantik dan menarik. Itu semua membuat om rudi berubah, dia memandangku dengan sebelah mata.
Waktu kecil dia memperlakukan aku seperti layaknya gadis cilik yang lucu ditimang-timang setiap hari. Dan sekarang aku sudah tumbuh subur layaknya gadis remaja. Aku terbiasa menggunakan rok atau celana pendek. Saambil bersendau gurau dia tak sadar sesekali mengelus pahaku.
Kadang aku merasa risi, apa mungkin dia memperlakukan aku seperti aku masih kecil dulu. Namun aku pikir tidak karena tatapan cara bicara om berbeda. Seakaan ada maksud dan tujuan lain. Sejak dia mengelus pahaku membelai rambutku dengan tatapan yang aneh itu aku malah semakin sering menghindar darinya.
Ternyata Om rudi sadar kalau aku menghindar dari nya. aku menghindar karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Aku tidak mau jika kedekatan itu menjadi salah di mata tante. Suatu hari aku sakit demam, tante ada kerjaan di luar kota selama seminggu. Demam suhu tubuhku 38,5 Derajat celcius.
Badanku menggigil karena terlalu panas. Aku minum obat yang ada di rumah belum juga sembuh. Aku tidak keluar kamar selama seharian, mbak sumih pembantu tante masuk ke kamar melihat aku kesakitan. Dia langsung memberitahuknya dengan om, tanpa pikir panjang om rudi membawaku ke dokter.
Aku takut sekali, ternyata mbak Sumih ikut mengantarku. Dalam hatiku lega setelah ada mbak Sumih. Menunggu antrian dokter dan obat membutuhkan waktu berjam-jam. Setelah semua kelar di periksa oleh dokter kita pun pulang, sesampainya di rumah aku di rawat mbak Sumih. Dia tidur disampingku mengompres dan memberi makan minum obat hingga badanku terasa enakan.
Setelah 2 hari berlalu demamku turun juga, aku sehat kembali tapi harus butuh istirahat. Aku mandi biar badan fresh setelah itu aku tiduran di ranjang. Aku tertidur pulas setelah minum obat. Aku lupa jika kamarku terbuka tidak aku kunci. Aku tidak tahu jika om masuk ke kamarku, dia membelai rambutku hingga aku terbangun.
“udah enakan ya ci?”
“ee..udah om…” sambil sedikit menjauh dari om rudi.
“obatnya harus tetap kamu minum ya?” kata om rudi
“iya om masih aku minum kok…” jawabku
Aku ketakutan karena om rudi terus mendekati aku. Dia membelai wajahku, akupun berpaling tidak menatap wajahnya. Setelah itu om rudi  menarik wajahku kembali , aku berhadapan dengannya. Wajahku ketakutan menatap om rudi, menyeramkan sekali,
“kamu udah besar dan tumbuh menjadi gadis yang cantik, aku tergoda melihat kecantikanmu…”
“apa maksud om?” tanyaku
“udah kamu turuti saja permintaan om ya sayang, jika tidak kamu akan tahu sendiri akibatnya…”
“jangan om..jangan lakukan, om udah aku anggap seperti bapakku sendiri jangan berbuat yang macam-macam om…..”
“udah kamu diam saja…”
Dia mendekati wajahku dan langsung menciumi bibirku. Dengan sangat beringas dia menciumiku, aku takut sekali. Ciuman yang kasar itu terasa sekali, aku tidak bisa menolaknya. Aku ketakutan harus bagaimana, diluar tidak ada orang sama sekali. Tampak wajah Om rudi bgituh bergairah sekali, wajahnya memerah.
aku yang hanya memakai daster saat itu membuatnya semakin bergairah. Daster yang menutupi  tubuhku dibuka dengan kasar. Aku hanya memakai bra dan celana dalam saja, namun aku bisa menutupi dengan selimut,
“jangan om…jangan omm…..”
Dia meremas-remas payudaraku dengan keras terasa nikmat dan ketakutan bercampur jadi satu. Remasan itu sangat keras dia juga membuka tali bra ku. Payudaraku menggantung dengan kencang, kedua tangan om Yoyok meremas-remas payudaraku hingga aku lemas,
“aaaaakkkhhh….om…..aaakkkkkhhh om……aaaaaakkkkkhhhh….”
Dia menciumi payudaraku dengan sangat penuh nafsuh. Semula aku hanya duduk saja namun lama-lama aku tertidur di ranjang. Om rudi kemudian menggerayangi payudaraku. Putting susuku diputar-putar dengan jemarinya. Bibirnya mendekati putting susuku dan mulai dia mengulumnya. Aku tak tahan lagi ketika itu, aku mendesah kecil,
“oooooouuugghh om…aaaaaahhhhhh…omm..... jangan om kata ku sambil terbata bata..”
Kedua putting susuku dikulum secara bergantian, tangannya dengan liar  memegang dan meremas payudaraku pada waktu itu. akhirnya aku lemas hingga tak berdaya. Om rudi melepas bajunya dia telanjang tak berbusana. Terlihat jelas penisnya yang tegang itu, persis dihadapanku. Dia menjulurkan penisnya di depan mulutku.
Dia menyuruhku untuk menciuminya, namun aku enggan. Dia terus memaksa aku agar memasukkan penisnya ke dalam mulutku. Karena dipaksa mulutku terbuka lebar, aku menciumi penisnya. Kepala ku ditekan kebawah agar penis itu masuk seluruhnya di mulutku. Serasa mau muntah namun aku tahan.
Tanganku memegang penis om Yoyok, dia mengajariku untuk memegang dan menggerakan tangannya ke atas dan ke bawah. Mengocok penisnya naik turun dan semakin besar. Ntah aku sangat bergairah sekali aku terbawa suasana malam itu. Aku yang awalnya menolak menjadi pasrah menerima semua perlakuan om Yoyok.
Aku menarik penisnya dengan mulutku secara perlahan,
“aaaaaahhhhhhhhhh….nikmaaattt….aaaahhhhhhh…..”
Desahan om rudi dengan sangat keras, dia merasakan kenikmatan setelah aku tarik penisnya. Setelah itu dia kembali turun ke bawah menciumi payudaraku kembali.  Tubuhku bergetar di buatnya, aku sangat bergairah dan horny. Om rudi menggerayangi tubuhku secara perlahan, dari ujung hingga ke bawah.
Selimutku dibuka dia sangat terkejut melihat memekku yang masih perawan itu merekah. Dengan bulu kemaluan yang sedikit tumbuh itu dia mengelus dari atas hingga ke bawah. Jemarinya bermain menyusuri bagian-bagian dari memekku. Lipatan demi lipatan dia buka,
“aaaahhh…oooomm……aaaaaakkkhhhhhh……..”
Dia berada diatasku kembali, penisnya digesek-gesekan di memekku. Bibirnya menciumi ku dengan mesra, aku bergairah sangat bergairah. Aku membalas ciumannya dengan menarik bibirnya. Penisnya terus digesek-gesekkan,
“aaahh..om….aaaahhh….om…lagi….oooohhh…..aaaahhhhh……”
Ujung penisnya di putar-putar di lubang memekku. Geli sekali rasanya aku tidak tahan dengan permainannya. Setelah itu tangannya membantu memasukkan penisnya, hingga ujung penis masuk ke dalam memek,
“sakit om…aaaaakkkhhh……sakit…..om….aaahhhhh….”
Aku merasakan kesakitan sekaligus kenikmatan campur menjadi satu. Ujung penis sudah masuk ke dalam memekku. Om rudi menekan terus penisnya maju mundur hingga seluruhnya masuk ke dalam memekku. Seperti bunyi robekan dan keluar darah, mungkin itu selaput keperawananku pecah. Air mataku jatuh menetesi pipiku.
Aku sudah tidak perawan lagi. Aku kehilangan keperawananku dengan om rudi. Om rudi masih saja dengan gerakannya maju mundur tekanan itu semakin keras,
“aaaahhh om…aaahhh….oomm…aaaaaaakkkhhh….ommm..lagi om…aaaakkhhh….oohh….”
Desahan yang keluar dari mulutku seakan aku tak kuasa menahan kenikmatan itu. Dia menggoyangkan penisnya, seakan memekku ikut bergoyang. Penis sebesar itu bisa masuk ke dalam memekku yang sempit. Memang nikmat namun aku terus merasakan kesakitan, dimasukin penis segede itu,
“aaaahh om…sakit om……aaaakkh….oohhh….aaaaaaaahhhh…oooouuugghh….”
Keringat om rudi jatuh bercucuran membasahi tubuhku. dia tampak sangat bergairah sekali, aku hanya pasrah dan menikmatinya saja. Kakiku mengangkang dibuka selebar mungkin. Memekku terbuka lebar masih saja ditekan dengan penisnya. Serasa penis itu menancap di memekku. Nikmtanya sudah sampai di ubun-ubunku,
“aaaahhhhhh…aaaahhhhhhh………..”
Pantatku dipaksa bergerak naik ke atas sesekali aku angkat. Tampak om rudi merasakan kenikmatan saat itu,
“aaaaakkkkhhhh…….aaaaaaaakkkhhhh…..”
Bibir dan tangannya masih terus mengulum meremas payudaraku. Sehingga aku tetap merasakan kenikmatan,kegairahan tetap saja tinggi. Aku sudah tidak merasakan kesakitan karena Om ruditerus berusaha membuat aku horny,
“ooohhh…ooohhhh….oooohhhhhh………ommmm….”
Tak lama kemudian sperma om rudi keluar, dia semprotkan di tubuhku,
“ccccrrrrrooooooottt…..ccccrrroooootttt…….cccrrrooooooottt…….”
Desahan lega dan lepas om Yoyok,
“aaaaaaaahhhhh……”
Banyak dan kental sekali cairan itu membasahi tubuhku. Badanku serasa lengket sekali. Setelah itu aku membersihkan badanku om rudi  cepat-cepat keluar dari kamar. Di kamar mandi aku menangis dengan sangat keras, aku kecewa dengan om rudi. Dia yang selama ini melarang aku bergaul dengan lelaki ternyata hanya omong kosong.

Dia orang yang pertama menikmati tubuhku, dia yang telah merenggut keperawananku secara paksa. Aku benar-benar tidak menyangka hidup di usia 23 tahun sama sekali tidak ada gunanya kalau akhirnya seperti ini. Sejak kejadian itu aku enggan berbicara dengan Om rudi bahkan melihat saja aku sudah muak.

Aku hanya menjaga Perasaan tante Susi aku tidak ingin tante terluka jika mengetahui ini semua. Aku terus memendam kepiluan hidupku ini sendiri sampai saat ini. Mungkin ini sudah menjadi nasibku menjadi peampiasan nafsu bejat om-ku. Sekian.

Demikian cerita sex ini, selalu ikuti cerita-cerita sex yang lainya ya guest, tentunya bakal makin seru, makin Hot dan yang pasti bikin kamu horny guest.
Bokep Indo